Wednesday, November 26, 2008

SUNGGUHKAH KITA MENGASIHI MEREKA YANG KELAPARAN??

Kelaparan…. satu kata yang sungguh mengherankan hati saya. Di tengah dunia yang diwarnai dengan kemewahan ini kok masih ada ya orang yang kelaparan? Tapi, itulah kenyataan di depan mata. Bahkan, saya pun malu dengan diri sendiri karena belum berbuat banyak bagi mereka yang kelaparan.

Jika nanti Tuhan Yesus menanyai saya, “Kapankah engkau memberi AKU makan melalui salah seorang yang hina di sekelilingmu?”, maka akan sangat sulit untuk mengatakan “Ada Tuanku… pernah… saya pernah memberi makan…” Dan, saya pun akan terdiam! Siapa yang telah saya beri makan? Dari seribu yang saya lihat kelaparan, mungkin hanya satu yang saya beri makan.

Tapi memang… jika teringat perkataan Mother Teresa dari Calcutta “Bukan seberapa banyak pekerjaan yang kita lakukan, tapi seberapa banyak cinta yang kita taruh dalam pekerjaan kita” (maafkan saya jika kutipan kalimatnya tidak terlalu sama), maka kelak saya dapat saja dengan berani menjawab Tuhan, “Oh Tuhanku… bukankah ada satu orang yang telah aku beri makan?” Tapi… lagi-lagi saya terdiam.

Hmm…. Dari satu orang yang telah diberi makan itu, apakah saya melakukannya karena mengasihi “Kristus yang menderita” yang nampak pada wajah orang yang kelaparan itu? Apakah saya benar-benar peduli? Apakah bukan hanya karena ingin memberi kepuasan pada kesombongan diri bahwa saya sanggup memberi? … Dan, saya pun kembali merenung…

“Ya Tuhanku… betapa lemahnya kami manusia yang tiada berarti ini. Engkau sungguh murah hati dengan menjadikan kami manusia yang berharga di mata-Mu. Padahal kami ini hanyalah debu. Tolonglah kami untuk dapat memandang sesama kami yang kelaparan dengan mata penuh belas kasihan. Sebagaimana Engkau telah mengasihi kami, kami mohon mampukanlah kami juga untuk mengasihi sesama kami dengan kasih-Mu.

Oh Yesus yang baik, jauhkanlah kami dari cinta diri… agar jangan karya baik yang kami lakukan terhitung sebagai kejahatan di mata-Mu. Semoga segala kebaikan yang kami lakukan sungguh-sungguh berasal dari Engkau, di dalam Engkau, dan untuk Engkau. Amin.